Tahukah Anda, berapa banyak sampah yang muncul dari aneka kegiatan manusia di bumi ini setiap harinya, yang dikeluarkan oleh keluarga Anda, atau lebih luas lagi dari lingkungan satu RT, satu RW, satu kelurahan, satu kecamatan, satu kota? Ke mana sampah-sampah itu dibuang? Sampah rumah tangga (yang bercampur antara sampah basah sisa makanan & sampah kering seperti plastik, kertas, kaca, styrofoam, dan lain-lain), diambil oleh tukang sampah dan dikirimkan ke TPS (Tempat Penampungan Sementara) dan kemudian ke TPA (Tempat Penampungan Akhir) untuk ditimbun di sana. Diperlukan lahan yang luas untuk menampung semuanya itu karena sebagian besar sampah tersebut tidak mudah segera terurai di tanah atau memerlukan waktu bertahun-tahun untuk terurai. Dampak pencemaran lingkungan dari TPA juga sangat besar, selain potensinya sebagai sumber penyakit.
Usaha pengelolaan sampah adalah unit pertama yang dioperasikan di d’sa. Unit ini bernama “UPS Lidi”. Kami ingin turut serta membantu mengatasi persoalan sampah rumah tangga dengan cara:
Edukasi pengelolaan sampah di D’sa merupakan bagian dari paket edukasi lingkungan. Para peserta edukasi ini datang dari berbagai kelompok, dari sekolah tingkat TK sampai perguruan tinggi, kelompok/organisasi sosial dsb. Bobot materi dan cara penyampaian sangat bervariasi tergantung dari kelompok yang datang. Misal unyuk anak-anak kecil, materi akan disampaikan dengan cara bermain, sedang yang untuk dewasa akan banyak juga materi teknisnya.
Bagian terpenting dari pengelolaan sampah adalah perilaku 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang kita buang di dalam kegiatan hidup kita sehari-hari. Gerakan 3R meliputi Reduce (mengurangi jumlah dan jenis sampah yang dibuang), Reuse (memakai kembali benda-benda yang masih bisa digunakan), dan Recycle (menciptakan benda baru hasil daur ulang benda yang sudah tidak dipakai). Dalam kegiatan ini dijelaskan pula efek negatif dari sampah yang tak terkendali jumlah dan jenisnya, serta dampak kerusakan lingkungan akibat dari sampah plastik yang dibuang begitu saja. Nah, masing-masing R ini diberikan contoh-contoh praktis yang bisa dilakukan oleh adik-adik ini di rumah, di pasar, di lingkungan sekolah mereka, dan di mana saja. Dalam aktivitas yang merupakan bagian dari Reuse dan Recycle, banyak lho berbagai jenis kerajinan yang bisa dibuat dari sampah kering dan sampah residu, semuanya menarik dan cantik. Penasaran? Datang saja ke D’sa: ada lampu gantung dari sendok plastik bekas, anyaman bungkus kopi instan untuk taplak meja makan, penutup galon air mineral dari bekas bungkus minuman segar, bingkai pigura dari bekas bungkus permen dan keripik, juga dompet praktis dari bekas bungkus pewangi & pelembut cucian, dan masih banyak lagi.
Dijelaskan pula tahap pengelolaan sampah rumah tangga, mulai dari pengambilan dan pemisahan sampah sampai pembuatan kompos. Pengunjung akan dibawa ke tempat pengelolaan sampah mulai dari pemilahan sampah basah dan kering, komposter, daur ulang (kertas, plastik, kaca), dan pembakaran sampah residu yang menghasilkan abu. Kami juga mengembangkan komposter indi yang ditujukan untuk proses pengomposan skala rumah tangga. Apa saja produk dan kegunaan dari hasil pemilahan sampah itu? Silakan anda berkunjung ke D’sa untuk melihatnya secara langsung.
Diharapkan, dari bekal pengetahuan yang didapat dari edukasi pengelolaan sampah ini, peserta memiliki kesadaran untuk menerapkan perilaku 3 R dan memisahkan sampah kering & basah di rumah masing-masing untuk menunjang kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Staf pembimbing edukasi pengelolaan sampah kami berpengalaman di bidang ini, tidak hanya pengelolaan sampah di D’sa. tetapi juga sebagai penggerak bank sampah di kota Batu.
Anda juga dapat membeli produk unit pengelolaan sampah ini berupa pupuk kompos, baik dalam jumlah kecil (per bungkus @ 5 kg) maupun dalam jumlah yang besar sebagai media tanam yang kaya akan unsur hara. Ke depan, kami akan mengembangkan kerajinan berbahan dasar dari sampah kering dengan menggerakkan masyarakat sekitar untuk bisa dibeli oleh para pengunjung d’sa.